Pengertian Teknologi Blockchain Dan Bagaimana Cara Kerjanya
Blockchain ialah daftar daftar
yang terus meningkat (block) yang terhubung dan diselamatkan dengan memakai
kriptografi. Setiap block seringkali mengandung hash kriptografis dari block sebelumnya,
menyeluruh dengan tanggal, dan data transaksi. Dengan desain laksana ini,
blockchain tahan terhadap modifikasi data. Konsepnya ialah “buku besar” yang
terbuka, yang didistribusikan dan menulis transaksi antara dua pihak secara
tepat guna dan dengan teknik yang bisa diverifikasi dan permanen. Untuk dipakai
sebagai “buku besar” yang terdistribusi, blockchain seringkali dikelola oleh
jaringan peer-to-peer secara kolektif mengekor protokol guna komunikasi antar
node dan memvalidasi andai ada block baru. Setelah dicatat, data dalam block
yang diserahkan tidak dapat diolah secara retroaktif tanpa evolusi dari seluruh
blok berikutnya dan memerlukan konsensus dari beberapa besar jaringan block.
Ketika transaksi baru disunting
ke transaksi yang telah ada masuk ke dalam blockchain, umumnya mayoritas node
dalam implementasi blockchain mesti mengeksekusi algoritma guna mengevaluasi
dan memverifikasi riwayat block dalam blockchain pribadi yang menyunting
transaksi baru tersebut. Jika beberapa besar node menjangkau konsensus bahwa
daftar dan tanda tangan valid, block transaksi baru diterima ke dalam kitab
besar dan block baru ditambahkan ke dalam rantai transaksi. Jika beberapa besar
tidak mengamini penambahan atau modifikasi entri ke dalam kitab besar, maka transaksi
baru tersebut ditampik dan tidak ditambahkan ke rantai blockchain. Model
konsensus terdistribusi ini ialah segala sesuatu yang memungkinkan blockchain
guna berjalan sebagai kitab besar terdistribusi tanpa perlu memakai otoritas
yang mengaku transaksi apa yang valid dan mana yang tidak.
Blockchain bisa dikonfigurasi
guna bekerja dalam sejumlah teknik yang memakai mekanisme yang bertolak
belakang untuk menjangkau konsensus pada suatu transaksi. Contoh terbesar dari
blockchain yang digunakan ialah Bitcoin. Bitcoin menggunakan kitab besar umum
anonim di mana masing-masing orang bisa berpartisipasi. Bitcoin dibuat pada
tahun 2008. Sejak ketika itu, blockchain Bitcoin sudah beroperasi tanpa
gangguan yang signifikan. Sampai ketika ini, masalah apa juga yang berhubungan
dengan Bitcoin diakibatkan oleh peretasan atau salah pengelolaan. Dengan kata
lain, masalah ini berasal dari niat buruk dan kekeliruan manusia, bukan
kelemahan dalam konsep yang mendasarinya.
Teknologi blockchain paling
menarik sebab penyimpanan blok-blok informasi yang identik di semua
jaringannya. Sehingga dapat dikatakan Blockchain tidak bisa dikendalikan oleh
satu entitas tunggal. Berikut ini kelebihan dari teknologi Blockchain :
1.Transparansi
Salah satu dalil utama blockchain
menarik untuk bisnis ialah bahwa teknologi ini open source. Berarti pemakai
atau developer lain memiliki peluang untuk mengubahnya sesuai kemauan mereka.
2.Mengurangi ongkos transaksi
Blockchain memungkinkan transaksi
peer-to-peer dan bisnis-ke-bisnis akan ditamatkan tanpa memerlukan pihak
ketiga, yang tidak jarang kali adalahbank. Karena tidak terdapat keterlibatan
perantara berhubungan dengan transaksi blockchain, berarti bisa mengurangi
ongkos kepada pemakai atau bisnis dari masa-masa ke waktu.
3.Proses transaksi yang lebih cepat
Teknologi blockchain bekerja 24
jam sehari, tujuh hari seminggu, yang berarti proses transaksi berbasis
blockchain jauh lebih cepat. Tidak memperhitungkan hari libur, perbedaan
masa-masa dan beda sebagainya.
4.Desentralisasi
Blockchain sebetulnya
memungkinkan transaksi pribadi untuk mempunyai bukti validitas mereka sendiri.
Setiap transaksi ditabung di semua dunia pada masing-masing server.
Bitcoin ialah salah satu crypto
currency yang memakai teknologi blockchain.
Tidak ada komentar